Tuesday, December 20, 2016

Tahapan Mencari Gambar via Google

Latar belakang

Informasi yang disebarluaskan melalui media sosial saat ini semakin berlimpah bahkan sangat berlimpah, cenderung tidak terkendali, HOAX di mana-mana (gambar/foto maupun tulisan), sehingga diperlukan adanya informasi tentang bagaimana caranya mengetahui kesahihan sebuah tulisan/berita dengan gambar yang disebarluaskan melalui internet (website, medsos) tersebut.

Tujuan

Berbagi informasi tentang bagaimana caranya mengetahui kesahihan gambar yang dimasukkan pada tulisan disebarluaskan oleh para pengguna media sosial (Saya belum paham caranya mengetahui kesahihan informasi berupa tulisan)

Manfaat

  1. Meminimalisir HOAX berupa gambar
  2. Meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian para pengguna internet dalam berbagi tulisan yang menggunakan gambar di media sosial
  3. Mencerdaskan kehidupan bangsa


Pembahasan

Berikut ini saya sampaikan tahapan-tahapannya se-ringkas mungkin.

Misalnya: Ada konten berita/informasi heboh di socmed dengan mengunggah gambar sendal bolong di bawah ini
Klik pada gambar yang dituju, lalu klik kanan pilih “Search Google for Image”. Saya menggunakan browser Chrome.
Ini hasilnya


Fokus pada gambar yang sama, di klik saja.

Perhatikan gambarnya dan juga tanggal posting di website tersebut, duluan mana tanggalnya dengan foto yang diunggah pemosting gambar di media sosial tersebut?


Kesimpulan:
  1.  Klik gambar
  2. Cari di Google, saya pakai Chrome
  3. Pilih situs dengan gambar yang sama
  4. Jika banyak situs yang sudah memuat gambar yang sama, pilih situs dengan tanggal posting paling awal

Semoga bermanfaat
Belajar dan Berbagi bersama Budi Setiawan

Mari silaturahim:
Instagram: @budisetiawan999
Twitter: @budisetiawan999
FB: @budisetiawan999 



Wednesday, July 27, 2016

Alasan Organisasi Membutuhkan Riset Pemasaran (LANJUTAN)

Foto: Seminar Nasional Forum Dosen Indonesia di Bandung 2015

Terdapat fenomena global terkait loyalitas pelanggan, yakni organisasi di seluruh dunia telah kehilangan separuh dari pelanggannya setiap 5 tahun. Namun demikian ternyata para manajer pada umumnya telah gagal untuk mengatasi kenyataan atau fakta yang ada di depan mata secara cepat, dengan berusaha mempelajari mengapa para pelanggan tersebut kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkannya.

Lebih dari dua per tiga organisasi mengalami kegagalan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan superiornya dikarenakan persepsi mereka terhadap apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan sangat jauh dari kenyataan.
Hal ini terjadi disebabkan bukan karena mereka tidak memiliki kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan, namun hal ini lebih disebabkan karena mereka berupaya mencapai tujuan akhir yang keliru. Dengan demikian maka perusahaan harus melakukan riset yang tepat untuk dapat mempelajari kesalahan apa yang sebenarnya telah terjadi (Reichheld, F. 1996, Shukla, P. 2002)

Tuesday, July 26, 2016

Uji normalitas multivariate dengan teknik scatter-plot dan korelasi antara jarak mahalanobis dengan Chi Square


Saya kutip dari status facebook fans page Belajar dan Berbagi bersama Budi Setiawan tanggal 25/07/2006:

"Beberapa waktu lalu seorang sahabat mengirimkan pesan melalui inbox, bertanya mengenai mahalanobis distance. Sehubungan akses internet yang terbatas menggunakan ponsel, saya belum menjawab secara detail pertanyaan sahabat saya. Kebetulan hari ini saya bertugas mengawas UAS di sore hari, jadi InsyaAllah siang nanti akan saya posting teknis praktisnya dengan SPSS. Sekedar informasi, teknik ini tidak saya bahas di buku biru karena pertimbangan teknisnya yang menurut saya kurang praktis.

Sederhananya begini, teknik ini dapat digunakan untuk uji asumsi normalitas multivariat, dengan hipotesisnya:
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Teknis dengan SPSS:
  1. Run regresi linear - save - distance beri checklist pada mahalanobis. Akan muncul variabel baru Mah_1
  2. Urutkan Mah_1 dengan sort cases ascending
  3. Bikin variabel baru, beri nama katakanlah "J", lalu entry data 1, 2, 3 ... n sesuai banyak data
  4. Hitung probabilitasnya melalui compute variable, masukan rumus ini (J-0,5)/n di mana n adalah banyak data
  5. Muncul variabel baru misal diberi nama Prob_Value
  6. Compute variable lagi, misal beri nama qi lalu pada kolom Numeric Expression adalah IDF.CHISQ(Prob_value,2)
  7. Buat scatter plot dan hitung koefisien korelasinya"


Alhamdulillah koneksi internet sangat memadai di kampus hari ini dan ada waktu luang, sehingga saya bisa berbagi dari sedikit yang saya pahami akan teknik ini. Untuk file latihan, silahkan gunakan file regresi_linear.sav yang ada pada menu "Download" dari blog ini. File tersebut adalah salah satu file latihan yang digunakan sebagai latihan pada buku "Teknik Praktis Analisis Data Penelitian Sosial dan Bisnis dengan SPSS", jika rekan-rekan berminat membeli silahkan klik di sini. Oke berikut ini saya sampaikan tekniknya step by step sesederhana mungkin:

Monday, July 25, 2016

Tip Berinvestasi secara Aman

Foto: Tol Bandung - Jakarta

Tip Perlindungan Konsumen dan Berinvestasi secara Aman dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Mengacu pada Pasal 4 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang OJK, diketahui bahwa salah satu tugas OJK adalah memberikan perlindungan kepada konsumen dan/atau masyarakat. Implementasi pelaksanaan tugas tersebut adalah dengan melakukan dua aksi pendekatan, yakni aksi preventif dan aksi represif.

Sebagai bagian dari aksi preventif, OJK berupaya meningkatkan literasi keuangan yang dapat berimplikasi pada perlindungan konsumen yang baik. Tip Perlindungan Konsumen adalah sebagai berikut:

Saturday, July 23, 2016

Etika dalam Riset Pemasaran


Malhotra (2009) menjelaskan bahwa pada umumnya, riset pemasaran dilaksanakan oleh perusahaan komersial dengan motif utama yang berorientasi pada profit. Terkadang, motif ini menyebabkan peneliti maupun klien mengkompromikan tujuan dan profesionalisme yang terkait dengan proses riset pemasaran. Perusahaan komersial pelaksana riset pemasaran ini dapat berasal dari organisasi riset independen (pemasok eksternal) maupun dari bagian dalam perusahaan (pemasok internal). Stakeholder atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan riset pemasaran, setidaknya terdiri dari pelaksana riset, klien, dan responden. Pelaksana riset harus dapat bersikap dan berpikir ilmiah, objektif dan berintegritas tinggi.

Periset harus sedapat mungkin menghindari adanya konflik kepentingan dalam pelaksanaan riset dari klien. Data primer yang dikumpulkan dari responden haruslah objektif dan tidak merugikan responden secara materil maupun imateril. Periset tidak boleh melakukan kebohongan dan manipulasi untuk menaikkan tingkat respons. Periset tidak boleh memaksa responden dan harus meminta izin atau persetujuan kepada responden dalam melakukan kegiatan wawancara maupun pengisian angket. Periset harus memperhatikan kesediaan dan kesiapan responden dalam pengumpulan data primer melalui wawancara maupun pengisian angket. Satu hal yang juga penting untuk diperhatikan adalah sedapat mungkin responden tidak diperlakukan bagai "habis manis sepah dibuang", sehingga ucapan terimakasih dan mungkin sedikit cinderamata dapat dipertimbangkan.

Terhadap klien, periset harus bersikap profesional dan memberikan hasil riset yang berkualitas tinggi bagi pengambilan keputusan manajemen. Periset harus dapat menggunakan metode yang tepat dan handal dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah, sehingga dapat dihasilkan berbagai informasi yang dapat memiliki implikasi manajerial secara empiris. Periset tidak boleh bersikap subjektif dan mengorbankan idealisme profesional dalam melakukan kegiatan riset dengan hasil yang "dikondisikan" akan memberikan hasil yang menyenangkan klien saja. Hal ini dapat saja terjadi atas dorongan finansial, yakni berharap dengan hasil yang menyenangkan klien tersebut, maka klien akan kembali menggunakan jasa periset di kemudian hari.

Pada perspektif lain, klien juga harus dapat menghormati idealisme profesional periset. Klien tidak boleh melakukan intervensi subjektif yang berdampak pada "pengkondisian" hasil riset, sesuai dengan harapan yang telah ditargetkan sebelumnya. Apabila seorang atau sebuah lembaga riset telah dapat dibeli idealismenya, maka kehancuran kredibilitasnya hanya tinggal menunggu waktu. Sebagai contoh, masih ingat kah anda akan hasil quick count beberapa lembaga riset pada pilpres 2014?
Klien dapat saja menginginkan identitasnya dirahasiakan agar tidak diketahui oleh pesaing. Dengan demikian periset harus dapat menjaga rahasia tersebut dengan sebaik mungkin.
23/07/2016

Tuesday, July 19, 2016

Klasifikasi Riset Pemasaran



Berdasarkan kekhususan dari tujuannya, yakni apakah riset yang dilakukan adalah untuk mengatasi permasalahan yang bersifat sangat spesifik ataukah untuk menjelaskan beberapa fenomena pemasaran secara keseluruhan, maka riset pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian.

Klasifikasi riset pemasaran yang pertama adalah riset pemasaran terapan (Applied Marketing Research). William G. Zikmund dan Barry J. Babin (2010:7) menyatakan: "Applied marketing research is conducted to address a specific marketing decision for a specific firm or organization". 
Dengan demikian dapat dipahami bahwa riset pemasaran terapan ini merupakan suatu aktivitas riset dengan tujuan khususnya adalah agar dapat digunakan oleh manajemen organisasi maupun individu dalam pengambilan keputusan pemasaran yang bersifat khusus atau spesifik. Riset pemasaran terapan akan diselaraskan dengan fungsi-fungsi manajemen, sehingga biasanya akan mencakup riset pengembangan, tindakan, dan evaluasi.

Klasifikasi riset pemasaran yang kedua adalah riset pemasaran dasar (Basic Marketing Research). William G. Zikmund dan Barry J. Babin (2010:7) menyatakan: "Basic marketing research is conducted without a specific decision in mind, and it usually does not address the needs of a specific organization. It attempts to expand the limits of marketing knowledge in general, and as such it is not aimed at solving a particular pragmatic problem.Basic research can be used to test the validity of a general marketing theory (one that applies to all of marketing) or to learn more about some market phenomenon".
Dengan demikian maka dapat dipahami bahwa riset pemasaran dasar ini adalah riset dengan tujuan spesifiknya adalah tidak dimaksudkan untuk dapat diterapkan oleh organisasi maupun individu. Riset pemasaran dasar memiliki tujuan khusus dalam menguji validitas teori pemasaran umum bagi pengembangan teori secara konseptual. Riset pemasaran dasar dapat menggunakan pendekatan deduktif (menarik suatu kesimpulan dari pernyataan umum ke pernyataan khusus) dan pendekatan induktif (pernyataan khusus menuju pada kesimpulan umum).

Bersambung...
19/7/2016

Sunday, July 17, 2016

Pemahaman Dasar Riset Pemasaran


I. Pemahaman Dasar Riset Pemasaran
1.1 Definisi Riset Pemasaran
Apa yang ada di benak pikiran anda pertama kali ketika mendengar kata riset pemasaran? Dapat saja secara tiba-tiba yang terlintas di benak pikiran anda adalah serangkaian eksperimen di dalam laboratorium, untuk menguji produk yang akan ditawarkan produsen kepada konsumen di pasar.
Malhotra, N., K. (2009:8) menjelaskan "riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, diseminasi, serta penggunaan informasi secara sistematik dan obyektif untuk membantu manajemen membuat keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan penyelesaian masalah (dan peluang) dalam bidang pemasaran". Definisi riset pemasaran oleh Malhotra (2009) ini lebih menekankan pada kebutuhan manajemen akan informasi dalam hal pengambilan keputusan manajerial.
Riset pemasaran secara sistematik memiliki arti bahwa proses riset pemasaran memerlukan adanya perencanaan yang sistematis, terstruktur dan menyeluruh pada seluruh tahapannya. Riset pemasaran mesti objektif dalam arti tidak memihak dan bebas dari intervensi maupun konflik kepentingan dari berbagai pihak terkait. Periset harus mampu melakukan identifikasi masalah atau peluang riset pemasaran, untuk kemudian masalah atau peluang tersebut dapat didefinisikan secara tepat sehingga mampu menentukan informasi apa saja yang dibutuhkan.
#1 10/7/16
===========
Hair, et al (2009) menyatakan "Marketing research is a systematic process. Tasks in this process include designing methods for collecting information, managing the information collection process, analyzing and interpreting results, and communicating findings to decision makers". Mencermati definisi riset pemasaran dari Hair, et al (2009) tersebut di atas, dapat dipahami bahwa sebagai sebuah proses yang sistematis, maka pada riset pemasaran mencakup aktivitas identifikasi, pengumpulan dan analisis data menjadi informasi yang dapat digunakan secara sistematik dan obyektif oleh manajemen. Informasi ini akan membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan manajerial bagi keberlangsungan dan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. (19/7/16)

Thursday, June 23, 2016

Uji Beda 2 Sampel Berpasangan

‪#‎ISENG‬ (diambil dari status Fesbuk saya tanggal 23/06/2016)

(Status agak panjang... silahkan menikmati sambil "ngabuburit")
Siang tadi ketika baru saja masuk kelas, saya melihat adik2 mahasiswa asyik mengisi angket.
+ "wah angket apa itu?"
- "angket evaluasi kinerja dosen pak"
+ "ada nama saya juga dong"
- "iya pak ada"
+ "ada berapa nama dosen di angket?"
- "ada sebelas pak"
+ "Oke.. isi dengan baik dan objektif ya"
Sejenak saya tinggalkan kelas dan berikan kesempatan mahasiswa untuk mengisi angket. Setelah itu saya pun masuk kembali.
+ "Oke, kebetulan materi kita hari ini ada keterkaitan dengan aktivitas kalian tadi"
- "apaan tuh pak"
+ "Kalian tadi mengisi angket, hal apa saja yang diukur dari kinerja dosen?"
- "macam-macam pak, ada kehadiran, kesiapan mengajar, dll"
+ "saya modifikasi ya"
- "Oke pak"
+ "Saya tetapkan 5 buah indikator kinerja dosen. Kedisiplinan, Kesiapan, Komunikasi, Keahlian, Objektivitas Penilaian"
- ".............."
+ "Kalian berikan skor dari 0 - 100 dari masing2 indikator tersebut, kemudian kalian hitung rata-ratanya berapa. Berikan penilaian kalian pada satu dosen saja sebagai latihan.. Kita pilih atas nama Ibu xxxx ya?
- "Oke pak..."
Mahasiswa pun mengikuti instruksi...
Kemudian hasilnya ditabulasi...
Setelah itu, saya pun memberikan perlakuan...
+ "Begini ya... tolong dengarkan.. saya akan menyampaikan beberapa keunggulan dari Ibu xxxx tersebut, secara objektif"
Lalu saya pun menyampaikan beberapa capaian kinerja positif dari rekan dosen yang sedang dinilai oleh mahasiswa. Dari mulai capaian artikel jurnal, gaya komunikasi, hingga performance-nya.
+ "Oke .. setelah kalian mendengarkan opini saya mengenai Ibu xxx... coba sekarang kalian berikan penilaian kembali..."
Mahasiswa pun kembali memberikan penilaian dan hasilnya ditabulasi...
+ "Materi kita saat ini adalah mengenai uji t 2 sampel berpasangan. Harapan saya, dengan langsung diterapkan seperti ini, akan memudahkan kalian dalam memahami materi"
- "Oke pak"
Singkatnya.. hasil dianalisis dengan menggunakan hitungan manual... Hasilnya.. ternyata opini yang saya berikan mampu mengubah persepsi mahasiswa akan kinerja dosen. Persepsi setelah diberikan opini semakin baik dibandingkan sebelum diberikan opini.
Oya... untuk banyak analisis statistik.. meskipun saya menulis buku SPSS... tapi saya mulai hijrah menggunakan PSPP... Cara operasionalnya sama... Output-nya sama... Yang beda adalah desain grafisnya.... ;) So.. tetap beli buku SPSS saya yaa... prakteknya pakai PSPP aja :-D
(untuk isu pengukuran... sementara jangan diperdebatkan dulu ya.... namanya juga cuma #iseng) :-D

Saturday, March 19, 2016

Dear Om Maling

Maling (Sumber: Google Images)

Dear Om Maling....

Apa kabar om? saya panggil om saja ya...
Bagaimana kemarin, laptop-nya sudah laku terjual?
Kalau duitnya dipake buat memberi makan anak istri...
Saya ikhlas om... mudah-mudahan haram jadi halal ya...

Begini om...
Seminggu yang lalu, hati kecil saya berbisik...
Untuk back up data, takut error laptopnya...
Om tau gak, saya udah backup data2 di USB...
Bahkan sampai habis 2 USB buat backup loh om...
Nah... USB itu saya taro di dalam tas...
Itu loh.. tas yang om bawa kabur bersama laptop dan lainnya...
Bisa gak om... balikin USB-nya..?
Gak bisa ya?

Begini loh om...
Rencananya di pertengahan tahun ini...
Saya mau menawarkan tulisan saya untuk diterbitkan jadi buku
Kayak si Orange sama si Biru itu loh om...
Ah si Om kayaknya gak bakal demen deh sama begituan
Pusing om ngolah data statistic... gak bakal doyan deh
Rencana awalnya sih semoga terbit di awal tahun 2017
Mikir dan nulisnya capek loh Om...
Kadang sampai lupa waktu... saking asyiknya menulis
Dipikir, ditulis, diedit, begitu deh Om kira-kira alurnya

Thursday, March 10, 2016

Opini Malam Jumat



#OpiniMalamJumat
Saat masa-masa merayu, semua tebar senyum ke segala penjuru. Cium tangan pada para pemuka agama, hingga ambil sikap heroic menggendong rakyat jelata, untuk satu kata: suara!. Masa-masa di mana bertebaran segala dalil dan dalih untuk kemenangan jagoannya, obral murah saja tanpa peduli asal muasal, yang penting asal membual, angkuh bangga berotak bebal.

Banyak yang membela dengan harap imbal berganda, tak sedikit pula yang membela dengan sukarela. Namun luka tetap saja tak bisa diduga, di balik layar bening persegi, terpatri satu jeda tambah menganga di dunia nyata. Waktu berlalu cerita tak pernah layu akan segala tingkah laku, semuanya membentuk pola yang kembali “lucu”.

Opini ku opini malam jumat. Saat secangkir teh mulai dingin diterpa hembusan angin terkondisi, saat senyum manis sang jelita perlahan memudar dihapus jejak-jejak gerhana yang tak mampu dipandang mata. Pena ini ingin menari dalam alunan melodi selaras dengan imajinasi. Opini ini sekedar pahatan gelisah akan fenomena yang seakan tak pernah lelah.

Opini Malam Jumat berkisah jejak-jejak sejarah bentuk pola penuh gelisah. Masa-masa menyebalkan di beranda hayal dunia maya, kembali mulai genit menggoda. Mulai informasi berbasis fakta hingga katanya dan katanya, tak jarang hanya curiga yang tumbuh dari angkara murka.

Masa-masa menyebalkan itu kini kembali datang menyapa beranda alam maya. Pasukan-pasukan semu akan datang dari segala penjuru, berlomba bersikap paling lucu. Opiniku opini malam Jumat, teriring senyum kecut yang ku pahat. Duduk manis bersiap, melihat kelucuan yang mulai bergeliat dalam nyata maupun senyap. Mari kita nikmati segala dalil dan dalih yang semakin rutin menari-nari, di malam Jumat ini kupahatkan dalam sebuah opini yang mungkin tak berarti.  
Bogor, 10/03/2016; 18:10 WIB

Thursday, February 25, 2016

Materi Pelatihan pada Sesi Berbagi Teknik Praktis Analisis Data Statistik dengan SPSS


Materi pelatihan pada sesi berbagi teknik praktis analisis data statistik dengan SPSS yang In sha Allah saya sampaikan pada rekan-rekan dosen pada Jum'at 26 Februari 2016, di Bogor.

Untuk mengunduh, silahkan klik file yang disediakan.

  1. Slide power point materi pelatihan
  2. File latihan 1
  3. File latihan 2 (tambahan)
 Semoga bermanfaat

Saturday, January 23, 2016

Praktikum MSI (Method of Successive Interval) Menggunakan Excel


Berikut ini saya unggah file praktikum MSI (Method of Successive Interval) yang kerap digunakan oleh para akademisi di bidang ilmu Manajemen, dalam upaya mengkonversi data Ordinal menjadi Interval. Meng-convert data dari Ordinal menjadi Interval memang menjadi perdebatan yang cukup hangat, terdapat pro dan kontra. Dalam hal ini saya mengesampingkan perdebatan itu dan hanya berniat ingin berbagi sedikit hal yang saya pahami mengenai teknik MSI ini, melalui file praktikum MSI dengan menggunakan Excel.
Semoga bermanfaat :)
Salam
Belajar dan Berbagi bersama Budi Setiawan

Praktikum MSI (Method of Successive Interval) menggunakan Excel:
  1. MSI = Method of Successive Interval
  2. Dianggap sebagai prosedur sah untuk mengkonversi data Ordinal (skala Likert) menjadi Interval, untuk teknik analisis parametrik (misal korelasi pearson, regresi linear)... Topik "panas" Likert: Ordinal vs Interval? :-D
  3. Tahapan-tahapannya adalah dengan menghitung:
  • Frekuensi
  • Proporsi
  • Proporsi kumulatif
  • Nilai z
  • Nilai densitas fungsi z
  • Scale value
  • Penskalaan



Sunday, January 3, 2016

Jika "SESAT" kembalikan saya ke "Jalan yang Benar"


Jika "SESAT" kembalikan saya ke "Jalan yang Benar"

Dalam perspektif ilmu sosial (khususnya ilmu Manajemen), analisis hubungan kausalitas (linear prediktif) di antara variabel laten, diukur dengan indikator-indikator pengukuran yang diturunkan dari dimensi dan defisini variabel, dijabarkan pada operasionalisasi variabel berlandaskan LANDASAN TEORI ILMIAH.

Indikator-indikator tersebut menggunakan skala Likert yang memiliki skala pengukuran ORDINAL. Saya berikan contoh kasus sederhana.

Misal:
Saya ingin mengukur pengaruh: Perceived Quality dan Perceived Value terhadap Customer Satisfaction.

Beberapa teknik yang kerap digunakan adalah:
1. Regresi Linear Berganda
Loh kok pakai teknik ini? kan Ordinal?
Sebentar, saya jelaskan berdasarkan fenomena yang ada.