Sunday, August 31, 2014

Diskusi Ringan Membahas Artikel Penelitian Saya pada Jurnal AMJ Vol 6, No 1 (2014) June 2014 (Bagian 1)

Artikel saya yang berjudul: Customer Satisfaction Index Model on Three Level Of Socioeconomic Status In Bogor (Case Study: Customer Satisfaction on Branded Cooking Oil Product), telah dipublikasi pada jurnal Asean Marketing Journal oleh Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center. Sebagai pribadi yang terus belajar, saya membuka diri dalam diskusi yang positif dan konstruktif terkait artikel tersebut. Hal ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi diri saya, agar pada penelitian maupun penulisan artikel berikutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.

Tawaran diskusi tersebut ternyata mendapat sambutan yang cukup baik, sehingga menurut saya dapat memberi manfaat banyak jika hasil diskusi tersebut saya share di blog ini. Diskusi telah saya edit tanpa mengurangi substansi diskusi. Bagi pengunjung blog yang berminat untuk turut berdiskusi maupun memberikan pertanyaan atau klarifikasi, dapat menghubungi saya di menu kontak pada blog ini, e-mail: budisetiawan@stiekesatuan.ac.id atau mention saya di Twitter @budisetiawan999. Atas partisipasi dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Keterangan: Q: Pertanyaan/komentar ===> A: Jawaban



Q1:
Software PLS apa yang digunakan pada penelitian ini?
A1:
Saya menggunakan software SmartPLS 2.0

Q2:
SES itu ada indikatornya dan berbentuk formatif. Pada penelitian ini SES diukur dengan membagi responden ke dalam tiga group, apakah itu tidak masalah dan bisa menggambarkan SES?
A2:
Betul, SES itu memiliki indikator-indikator, di antaranya: keadaan geografi, penduduk dan ketenagakerjaan, sosial, pengeluaran konsumsi, dll... Pada penelitian ini, SES diukur dengan pendekatan perspektif rata-rata tingkat pengeluaran konsumsi rumah tangga per bulan meliputi: pengeluaran untuk konsumsi makanan dan bukan makanan. .
Data-data yang sudah terkumpul kemudian disusun dalam tabel distribusi frekuensi (grouping data). Pembentukan 3 tingkat SES dengan mengacu pada tabel distribusi frekuensi dan tidak secara langsung pada data asli, dikarenakan teridentifikasinya data pencilan dan sebaran data yang tidak normal. Metode ini saya ambil sebagai sebuah upaya pendekatan (terobosan) dalam mengkonfirmasi hasil laporan dari AC Nielsen. Berikut ini saya kutip dari 
"AC Nielsen misalnya, menentukan seseorang/keluarga masuk kelompok SES A apabila memiliki tingkat pengeluaran per bulan lebih dari Rp 1.750.000. Sedang keluarga yang masuk kategori SES B bila memiliki tingkat pengeluaran antara Rp 1.250.000– 1.750.000. 
SES yang terbentuk dari teknik analisis yang saya gunakan adalah: SES C Rp.900.000 - 1.310.000; SES B Rp.1.310.001 - Rp.1.720.000 dan SES A >1.720.000.

Q3:
Untuk hasil validitas dan reliabilitas sebaiknya dipisah dan dikelompokkan dengan jelas
A3:
Perlu dipahami, pada penelitian sosial, kita harus melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen angket yang digunakan dalam pengukuran. Tabel 1 pada artikel saya, memberikan informasi bahwa seluruh butir angket telah valid dan reliable.

Q4:
Alasan menggunakan PLS tidak dikemukakan secara jelas, karena ini menyangkut ACSI dan ECSI model pada beberapa penelitian ada yang menggunakan CB-SEM dan ada juga yang menggunakan PLS.  Nah, karena sampel sangat besar > 300, maka alasan penggunaan PLS letaknya di mana?
A4:
Itu sudah dinyatakan pada research gap dan literature review yang dijadikan referensi, silahkan dibaca kembali.

Q5:
Saya mengerti research gap.  Saya pernah menghadiri ujian promosi doktor dan si calon doktor mengatakan bahwa salah satu research gap-nya itu di penggunaan teknik analisis yang berbeda.  Jadi misalnya, penelitian terdahulu menggunakan  CB-SEM, Ia menggunakan PLS-SEM. Ini memang gap, tapi alasan penentuan metode analisis juga harus disebutkan di bagian pemilihan metode.  Untuk penelitian ini, bisa dikasih alasan menggunakan PLS karena SES berbentuk formatif misalnya begitu.
A5:
Terima kasih masukannya

Q6:
Setting pada bootstrap method juga harus diperjelas, berapa resamples yang digunakan ditambah sign changes yang digunakan
A6:
Terima kasih. Ide awalnya adalah saya berusaha untuk tetap dominan isi artikel stay focus di domain pemasaran, sehingga tidak terlalu larut dalam pembahasan teknik statistik. Hal ini mengingat penulisan pada jurnal perlu memperhatikan jumlah halaman dan substansi. Pada penelitian ini saya menggunakan resamples yang sama dengan ukuran sampel, sign changes yang digunakan adalah No sign changes. Terima kasih masukannya.

BERSAMBUNG ...

0 comments:

Post a Comment