Tuesday, August 11, 2015

Pengantar Regresi Data Panel


Model persamaan regresi data panel yang merupakan gabungan dari data cross section dan data time series yakni sebagai berikut:
Yit = α + β1X1it + β2X2it + … + βnXnit + eit
di mana:
Yit = variabel terikat (dependent variable)
Xit = variabel bebas (independent variable(s))
i = entitas ke-i
t = periode ke-t

Uji model atau estimasi parameter model dengan data panel (OLS/Pooled/Common Effect, FIX, dan Random):
1. Common Effect
Teknik paling sederhana untuk mengestimasi parameter model data panel, yakni dengan mengkombinasikan antara data cross section dengan data time series sebagai satu kesatuan tanpa melihat adanya perbedaan waktu dan entitas (individu). Metode pendekatan yang digunakan pada Common Effect adalah metode Ordinary Least Square (OLS). Model Commen Effect ini mengabaikan adanya perbedaan dimensi individu maupun waktu
2. Fixed Effect
Pendekatan model Fixed Effect ini memiliki asumsi bahwa intercept dari setiap individu (entitas) adalah tidak sama (berbeda) sedangkan slope antar individu adalah tetap (sama). Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intercept antar individu (entitas).
3. Random Effect
Pendekatan yang digunakan pada Random Effect memiliki asumsi bahwa setiap individu memiliki perbedaan intercept (Intercept tersebut merupakan variabel random atau stokastik). Model ini sangat berguna apabila individu (entitas) yang ditetapkan sebagai sampel dipilih secara random representasi dari populasi. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa error dimungkinkan berkorelasi sepanjang cross section dan time series.


Uji Asumsi Klasik pada Analisis Regresi Data Panel
=====================================
Dari beberapa referensi yang saya baca, saya menyimpulkan bahwa pada analisis regresi data panel, TIDAK SEMUA uji asumsi klasik yang ada pada metode OLS digunakan. Pada analisis regresi data panel uji asumsi klasik yang dibutuhkan adalah uji multikolinieritas dan heteroskedastisitas saja.
Beberapa penjelasannya adalah sebagai berikut:
  1. Regresi data panel memberikan alternatif model, Common Effect (Pooled), Fixed Effect dan Random Effect.
  2. Model Common Effect dan Fixed Effect menggunakan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) dalam teknik estimasinya, sedangkan Random Effect menggunakan Generalized Least Squares (GLS) sebagai teknik estimasinya.
  3. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam regresi linier dengan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) meliputi uji Otokorelasi, Heteroskedastisitas, Multikolinieritas dan Normalitas. Walaupun demikian, tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada setiap model regresi linier dengan pendekatan OLS.
  4. Otokorelasi hanya terjadi pada data time series, dengan demikian melakukan Pengujian otokorelasi pada data yang tidak bersifat time series (cross section atau panel) akan sia-sia (tak bermakna)
  5. Uji normalitas pada dasarnya tidak merupakan syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator) dan beberapa pendapat tidak mengharuskan syarat ini sebagai sesuatu yang wajib dipenuhi. Selain itu jika ukuran data (n) > 30 maka diasumsikan bahwa distribusi data adalah normal.
  6. Multikolinieritas perlu dilakukan pada saat regresi linier menggunakan lebih dari satu variabel bebas, dan Heteroskedastisitas pada umumnya terjadi pada data cross section, Data panel lebih dekat ke ciri data cross section dibandingkan time series.

Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa pada analisis regresi data panel hanya multikolinieritas dan heteroskedastisitas saja yang dibutuhkan.

7 comments:

  1. Assalamu'alaykum wr. wb., Selamat Malam Pak
    Saya Muhammad Rizky mahasiswa tingkat akhir saat ini sedang menyusun skripsi. Kebetulan datanya bebentuk panel.
    Yang ingin saya tanyakan adalah, ketika dari hasil pengujian model terbaik adalah model random effect yang notabene telah diestimasi dengan GLS bukan OLS, apakah masih perlu dilakukan pengcekan asumsi hetero, multikol, dan non autokol dengan membongkar matriks varians kovariansnya seperti di model fixed eff?
    jika tidak, apakah hasil estimasi dengan REM dengan nilai durbin watson sebesar 0.9 (kemungkinan autokol +) bisa diabaikan?
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam Wr Wb..
      Halo Rizky
      Tks atas pertanyaan yang disampaikan...
      Sependek pemahaman saya, berikut ini tanggapan saya dari pertanyaan anda.

      Model Common Effect (CE) dan Fixed Effect (FE) memakai pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) dalam teknik estimasinya. Pada Random Effect berbeda, karena menggunakan pendekatan Generalized Least Squares (GLS).

      Uji asumsi klasik pada pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) terdiri dari uji Linieritas, Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Multikolinieritas dan Normalitas.

      Berikut ini beberapa keterangannya:

      Uji linieritas biasanya tidak diperlukan pada model regresi linier, karena asumsinya model linear. Namun jika harus dilakukan, maka hal tersebut adalah untuk melihat sejauh mana tingkat linieritasnya.

      Autokorelasi hanya terjadi pada data time series.

      Multikolinieritas perlu dilakukan pada saat regresi linier menggunakan lebih dari satu variabel bebas.

      Heteroskedastisitas biasanya terjadi pada data cross section

      Uji normalitas pada dasarnya tidak merupakan syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator)

      Sehingga pada regresi data panel, tidak semua uji asumsi klasik yang ada pada metode OLS digunakan, hanya multikolinieritas dan heteroskedastisitas saja yang diperlukan.

      Semoga membantu

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Maaf pak boleh minta rujukan buku apa yg menyatakan bahwa data panel uji asumsi klasik nya hanya hetero dan multikol? Terima kasih

    ReplyDelete
  4. maaf pak saya masih kurangg mengerti dengan penjelasan bapak, jadi untuk metode GLS uji asumis klasik apa yang harus kita lakukan ?
    atau tidak perlu menggunakan uji asumsi klasik ?
    mohon penjelasannya pak , terimakasih

    ReplyDelete
  5. Pak, izin bertanya. Apakah cara (metode) uji multikolinearitas dan heterokedastisitas untuk regresi data panel sama halnya dgn regresi berganda ?? terima kasih Pak.

    ReplyDelete
  6. pak mau bertanya, alasan utama menggunakan data panel itu apa pak? saya dapat revisi pasca sidang. keanapa menggukan regresi data panel ? dan kenapa tidak menggunakan regresi linier berganda? saya tunggu jawabanya pak terimakasih

    ReplyDelete