Wednesday, November 1, 2017

Komponen dari Kelas Sosial


Ada beberapa komponen yang dapat digunakan untuk mengukur kelas sosial seseorang, di antaranya adalah: prestise profesi/pekerjaannya, tingkat pendapatan, dan gaya hidupnya.

Misalnya ada 2 orang (A dan B) yang memiliki profesi yang sama, yakni sebagai operator SPBU. A bekerja di SPBU Shell sedangkan B bekerja di SPBU Pertamina. Menurut anda, di antara A dan B mana yang profesinya dipersepsikan lebih prestisius?

Saya sampaikan contoh lain yang jauh lebih sederhana dibandingkan contoh pertama. Profesi sebagai anggota TNI dengan profesi sebagai anggota satgas ormas (misalnya), menurut anda, profesi mana yang dipersepsikan lebih prestisius?

Tingkat dan jenis profesi yang sama dengan organisasi (tipe maupun skala) yang berbeda, menghasilkan persepsi yang berbeda. Sama2 berprofesi sebagai dosen, tapi dosen A ber-homebase di UI (misalnya) dan dosen B ber-homebase di STIE KESATUAN (misalnya). Mana yang lebih prestisius?

Tingkat pendapatan seseorang juga dapat digunakan untuk mengukur kelas sosial seseorang. Namun ternyata tidak cukup dengan hanya mengetahui berapa tingkat pendapatannya, tapi juga harus diketahui dalam jangka waktu berapa lama seseorang tersebut mencapai hasilnya.

Misal A memiliki pendapatan Rp.10 juta yang di raihnya dalam kurun waktu 1 bulan, namun B bisa memiliki pendapatan Rp.10 juta yang diraihnya dalam kurun waktu 1 minggu. Dari sini bisa kita justifikasi mana yang kelas sosialnya lebih tinggi?

Apakah cukup dengan mengetahui tingkat pendapatan? Ternyata tidak cukup. Kita juga harus tahu kemana uang tersebut dibelanjakan? Bagaimana attitude seseorang dalam menggunakan uang? Apakah seseorang tersebut termasuk dalam kategori "tightwards" yang merasakan "emotional pain" ketika berbelanja? Apakah orang tersebut termasuk dalam kategori "spendthrifts" yang merasa enjoy dalam berbelanja?

Hal ini termasuk dalam dimensi gaya hidup yang juga dapat digunakan dalam mengukur kelas sosial seseorang. Kebutuhan sebagai motivasi dasar dipenuhi dengan keinginan yang menyesuaikan pada gaya hidup seseorang. A dan B sama2 butuh makan siang. A memilih makan siang di rumah makan Padang, sedangkan B memilih makan siang di restoran Jepang di sebuah pusat perbelanjaan.

Namun demikian, terdapat pula beberapa hambatan dalam mengukur kelas sosial saat ini. Apa itu? Di antaranya adalah adanya perubahan dalam struktur keluarga, "anonymity" dan ketidakkonsistenan dari kelas sosial.

Persepsi berbicara mengenai seberapa kuat stimulus yang diberikan sebagai exposure. Seperti halnya gambar ini, bagaimana anda berpersepsi mengukur kelas sosial, ketika exposure yang diberikan adalah seperti ini? 😉

Budi Setiawan
@budisetiawan999

0 comments:

Post a Comment