Monday, October 5, 2015

Landasan Teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis


A. Landasan Teori

Cooper dan Schindler (2003) menyatakan bahwa: "A theory is a set of systematically interrelated concepts, definition, and proposition that are advanced to explain and predict phenomena (fact)"

Terkait definisi teori dari Cooper dan Schindler tersebut, Sugiyono (2010) menyatakan bahwa landasan teori harus ditegakkan supaya penelitian itu memiliki dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) belaka. Adanya landasan teori ini adalah sebuah ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

Pemikiran Sugiyono ini relevan dengan pernyataan dari Neumen (2003) yakni: "Researchers use theory differently in various types of research, but some type of theory is present in most social research".

Pengertian teori sebagai alur logika dan penalaran sebagai seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis tersebut, secara umum memiliki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan
2. Meramalkan; dan
3. Pengendalian


Kegunaan teori dalam penelitian menurut Cooper dan Schindler (2003) adalah sebagai berikut:

  1. Theory narrows the range of fact we need to study
  2. Theory suggest which research approaches are likely to yield the greatest meaning
  3. Theory suggest a system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way
  4. Theory summarizes what is know about object of study and states the uniformity that lie beyond immediate observation
  5. Theory can be used to predict further fact that should be found
Ciri-ciri teori yang baik menurut Mouly dalam Sugiyono (2010) adalah sebagai berikut:
  1. A theoretical system must permit deduction which be tested empirically
  2. A theory must be compatible both with observation and with previously validated theory
  3. Theories must be stated in simple terms, that theory is best which explains the most in the simplest form
  4. Scientific theories must be based on empirical facts and relationship
Banyak teori yang harus digunakan maupun dideskripsikan akan terkait dengan luasnya permasalahan dan dari sudut pandang teknis terkait dengan jumlah variabel yang diteliti. Dengan demikian semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak pula teori yang harus digunakan/dideskripsikan.

Deskripsi teori pada penelitian setidaknya berisi penjelasan tentang variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, dengan demikian ruang lingkup, kedudukan dan prediksi akan hubungan antarvariabel yang diteliti menjadi jelas dan terarah. Deskripsi teori tersebut dapat menjadi indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti ataukah tidak.

Langkah-langkah Pendeskripsian Teori adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010):
  1. Terapkan nama variabel yang diteliti dan jumlahnya
  2. Cari sumber-sumber bacaan sebanyak mungkin, terkini dan relevan dengan setiap variabel yang diteliti
  3. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti
  4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
  5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buat rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
  6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber tersebut ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri

B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran. 1992). Kerangka teoritis yang baik akan mampu menjelaskan secara teoritis hubungan atau keterkaitan antar variabel yang akan diteliti. Dengan demikian kerangka berpikir penelitian harus dikemukakan jika dalam penelitian membahas dua variabel atau lebih.

Kerangka berpikir adalah sintesa mengenai hubungan antarvariabel yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan, selanjutnya digunakan dalam merumuskan hipotesis.

C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dengan demikian rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Mengapa sementara? karena jawaban yang diberikan baru berlandaskan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dan dianalisis dengan metode yang tepat.

0 comments:

Post a Comment